Langsung ke konten utama

Mi Alter Ego: Homesick

inji : njir, gua kemana aja dah, temen-temen kost pada nangis kangenin rumah sementara gua diem aja. sebulan kemudian baru ngerasain hal yang sama. apaan dah
el : kapan sih lu kaga lemot
inji : anjing wakakak. tapi seriusan, kangen rumah cerbon,
inji: ini homesick?
ntan : bukan sekedar homesick.
kath : kayaknya bukan homesick,
el : lo butuh terapi deh kayaknya, yang di sono, di malang payah, dokternya jutek.
inji : HAHAHA iya yang itu ya kumisnya kayak ulet bulu
kath : jangan makan pedes lagi,
inji : biarin dih suka-suka
ntan : mau mati?
inji : bentar lagi kan?
el : JANGAN DONGGG GUE BELUM NEMU ORANG KRIBO CREAMBATH :(
inji : ya kalo udah vonis?
inji : bentar lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekarang apa?

Kita adalah sepasang luka yang saling menyembuhkan. Berjalannya waktu, kita semakin menutupi luka dengan kebahagiaan hingga akhirnya sembuh beriringan. Sekarang apa? Apa kita ingin membuat luka yang baru secara sengaja agar tetap saling menyembuhkan? Sekarang apa? Kamu datang terluka dan membuat luka yang baru lalu ingin menyembuhkan? Sekarang apa? Dengan mendengar suaramu saja bagaikan menyayat diri dengan pisau kemudian menaburi garam di atasnya. Sekarang apa?

Paranoia #01

Dipertemukan dengan kalkulus rasanya seperti melihat bom waktu atau microwave. Bahkan lebih mirip seperti memegang batang bunga euphorbia. Sakit. Tapi teradiksi. Mendadak, kilatan putih menari-nari di hadapannya. Listrik yang berbentuk gumpalan rambut bercabang menari di atas kepalanya. Petir, begitu manusia menyebutnya. Inji begitu gundah, diiringi irama tubuh kerajaan awan, suara hujan mengantarnya ke dimensi lain. Dimana dimensi tersebut Ia dapat melihat tarian petir itu makin progresif. Sekali lagi, Inji mengalami halusinasi. Angka-angka di dalam modul matematikanya bergerak, berpindah keluar dari halaman buku. Awalnya mereka ramai berkerumun, kemudian membentuk barisan dan kembali lagi ke tempat masing-masing sambil menyanyikan lagu berbahasa Rusia. Mereka pikir, ini adalah medan perang. Mungkin ada benarnya. Mereka berusaha memberitahuku. Ini perang, pikirnya dalam-dalam kemudian teringat kuis dosennya yang diadakan esok pagi. "Terima kasih, kartesius." bisiknya ge...

when life gives you a lemon

“I am always met with "She’s your MOTHER, you can’t just abandon her like that!” And I am always sure to respond with, “She birthed me. A mother is supposed to nurture and love her child, not verbally and emotionally abuse them. She is supposed to fill hearts with joy, not crush spirits. A mother tells her children they are the light of her life, not the biggest mistake she ever made. So really, she abandoned me first.” That usually shuts them up pretty quickly.“